21 October 2008

SOK NORMAL - Salah Rasa

Lagu : Laskar Pelangi = lapel.

menarilah dan terus tertawa
walau dunia tak seindah surga
bersyukurlah pada Yang Kuasa
cinta kita di dunia
selamanya..

--------------------------------------------------------------

Ssstt... Rupaku makin jelek!

Orang pada umumnya tampak makin tua selaras dengan umur.
Kalau aku dipercepat dg sakit dan cacat yg tambah dan tumbuh.

Karena tumor otak : makroadenoma hipofisa.
Kadar growth hormone jadi abnormal/ terlalu tinggi.
Mengakibatkan : acromegaly.
Dan akibat2 lain terkait (baca : symptoms and signs ....).

Tentang wajahku ini, aku cukup telat sadarnya.
Sampai aku membaca uraian tentang masalah acromegaly di website! Habis membaca tulisan tsb, aku "kelap kelop" dan "thengar thenger" tidak bisa tidur. Semua cocok dg yg aku alami!

Jelas tidak ada orang yg mau berterus terang padaku.
Mereka tentu hanya bertanya2 dalam hati.
Murni koq makin jelek? Koq cepat tua? Koq "bengeb"?

Kalau bercermin aku merasa biasa.
Merasa tetap cantik. He he..
Maksudku cantikku tetap segitu2 saja. Ha ha..
Aku baru merasa lebih jelek, kecewa dan heran dg wajahku hanya kalau aku melihat hasil foto2 wajahku. Hasil foto tidak sesuai dg perasaanku dan harapanku.

Tapi aku belum sadar juga!

Kalau bertemu dg orang2 "lama", siapapun mereka, mereka semua tampak olehku makin cantik2 dan awet muda. Ternyata aku yg makin jelek dan tampak cepat tua!

Demikianlah salah rasa ku.

Demikian juga soal cacat kakiku.
Di toko2 jarang/ tidak ada sepatu atau sandal yg cocok dg kakiku. Aku tidak sadar bahwa kakiku lah yg luar biasa! Malahan aku sempat ngedumel : Gimana nih toko koq tidak lengkap stock nya?
Pernah juga aku menyalahkan pabrik sepatunya : Kenapa koq tidak lengkap produksinya? Dikiranya orang Indonesia masih kuntet2 dan kecil2 ukurannya? Jadi tidak mau memproduksi sepatu dan sandal yg ukuran besar? Hua haa..

Demikian aku yg sok normal!

Begitu juga waktu jari2 tanganku makin parah.
(Hasil EMG : Carpal tunnel syndrome grade-3).
Waktu aku membuka gembok pintu pagar dan gembok kupegang agak lama, karena sambil menyapa tetangga, aku merasa dan bertanya2, kenapa gembok ini jadi berat? Aku tidak menyadari bahwa jari2 ku lah yg makin lemah. Aku selalu mempertanyakan dan menyalahkan objek lain.

Benar2 sok normal!
Atau berharap diri normal?
Atau berpikir diri normal?

Demikian juga dg suaraku yg makin serak.
Ya lama juga nyadarnya..
Tapi aku sempat merasakan, kalau ikut menyanyi di gereja suaraku terdengar aneh, tidak pas2. Kalau terima telepon aku sering disapa dg "pak" atau "bapak".

Cacatku yg tambah dan tumbuh ini namanya acromegaly.

Halo2..
Aku cuma sekedar berbagi kenyataan.
Aku selalu bersyukur. Tanpa syarat.

Kalau untuk merasa beruntung, aku perlu pembanding.
Nah dibanding orang yg wajahnya tersiram air keras atau terbakar, yg masuk TV itu, aku masih beruntung. Untung terus!

Salam.